Saya menyebut OK Swastika sebagai salah satu laboratorium kroncong yang hidup di Kota Solo. Berlatih rutin setiap Rabu, publik pun bisa ikut berlatih bersama mereka. Seperti tadi malam, seorang remaja yang baru duduk di bangku SMP turut menjajal kemampuannya memetik cello bersama seniornya, termasuk Mbah Sayuti atau Eyang Yuti, peniup flute berusia 70an tahun.
Biasanya, ada seorang warga sekitar turut meniup seruling di pelataran, atau juga tetamu yang ikut berlatih dengan cara menirukan nada-nada yang sedang dimainkan. Tempat latihan selalu tetap, di rumah Kang Nyapto, yang merupakan salah satu dedengkot kelompok ini. Beberapa anggota tetapnya, antara lain Danis Sugiyanto, Doel Sumbing, Mas Dwi dan beberapa lainnya.
Orang yang datang menonton, pun ditawari ikut memainkan salah satu instrumen atau menyanyikan lagu apa saja, tidak harus langgam atau lagu kroncong, untuk mereka iringi. Yang jelas, semua alat musiknya adalah instrumen kroncong klasik, meski yang dilantunkan tembang pop barat atau lagu dangdut sekalipun.
Sekadar informasi saja, hampir setiap kampung di Solo memiliki grup kroncong amatiran, meski tak sedikit yang kerap memperoleh undangan pentas lantaran dinilai memiliki kecakapan dan standar kelayakan menurut khalayak. Dan uniknya, ada model dangan istilah pethilan atau ngebon, yakni meminjam pemain flute, biola atau vokalis dari grup (kampung) lain, lantaran satu dengan grup lain membentuk semacam jejaring.
Apakah Anda tertarik dengan musik kroncong, atau penikmat lagu-lagu kroncong?
Mantapb Om… Izin share nggih….
oke sip ni gan, harus dikembangkan
teman teman kunjungi SITUS POKER ONLINE AMAN DAN TERPERCAYA http://www.royalflush99.com gak bakalan nyesel dech di jamin….
Keren banget lagunya
ga terlalu suka tapi kalau ada bisa menikmati.
nice info mas bro…
bengawan solo,riwayatmu kini….
makasih infonya gan…
wah akhirnya ada juga yah laboratorium, kroncongan,,, kirain hanya lagu nya saja… xixixixii
Saya adalah pecinta keroncong khususny ok Swastika krn keroncong dapat mengibur dan jd sarana relaksasi disela2 kegiatan sy sbg kuli pabrik semen kebetulan ayah sy (Subardjo HS) jg penyanyi keroncong
keren tuch musiknya…aku juga punya sekumpulan anak-anak kroncong..ikut gabung gan..??
di tunggu kunjungan baliknya gan.!!!
posting nya bagus
kunjungi web kmi http://unsri.ac.id
eh keknya aku kenal deh ama yang ditulis iniiii…
~ngguyu nutup rai nang mburine Pakdhe… 🙂
musik Korea boleh mewabah, nikmat Keroncong…tetep dihatiku.
sekalian mintak ijin share tulisannya di wall, Matur nuwun
sumangga, Kang….dipersilakan…
/blt/
Aku main musik tiap hari dan dari dulu pengen belajar musik keroncong.
Aku suka keroncong dan bagiku ia tak norak seperti dangdut 🙂
.-= DV´s last blog ..So, kamu cina, aku jawa? So what? =-.
Saya adalah “penikmat” lagu keroncong, Pakde… meski tak jago main musik, tapi saya senang dengar lagu dari Hetty Koesendang, Koes Plus, dan keroncong yang “berbau” modern… Kalau yang live seperti di Solo ini malah jarang dan hampir belum pernah menyaksikannya 😀
Nuwun
.-= Sukadi´s last blog ..Menunggu Rasa Lebaran =-.